April 23, 2016

Y?

TJika diperhatikan, mengapa kebanyakan orang lebih lihai membuat tulisan ketika suasana hatinya sedih dan sepi ?
Tak jarang diiringi tangis.

Walaupun ada pula yang menulis kisah bahagia, adakah tawa itu nyata dalam tulisannya? Dalam rasa ku, ketika membaca sebuah kisah bahagia, justru tangis tak dapat ku bendung karena rasa haru. Rasa dimana tawa dan tangis menjadi karib.

...
Haruskah menangis bila sedih ?
Haruskah sedih bila sepi ?
Haruskan sepi bila menangis ?

Seberapa besar ya perbandingan kebahagiaan dan kesedihan seseorang dlm masa hidupnya ?
Lebih besar bahagiakah ?
Atau lebih besar kesedihannya ?

(Ih gak ngerti deh kenapa nanyain hal yg gak akan ada yg ngejawab -..- #pintaaaar)
...
Sekarang sulit mengungkap
(Seketika pikiran Kosong. Mentok. Nihil. Bhay!)

No comments:

Post a Comment